Lagu-lagu merdu telah lenyap
gemanya menjadi raungan
setelah kepercayaan hilang
daripada kitab peradapan
amanah menjadi murah
mampu dibeli dengan ringgit
kilauan emas membutakan
mata fikir.
Siapakah lagi yang mampu
berjalan dengan megah
mempertahankan segala tikaman
dan torehan nista
untuk memperbetulkan haluan?
Denting kesakitan bergema di setiap
lembah, laharnya meranapkan kepercayaan
panasnya mematikan impian
anak-anak kita,
kita yang tak punya apa.
Saat integriti mati
nilainya umpama debu-debu
yang melekat di sepatu mahalmu
kau abaikan segala rasa
hanya halobamu yang utama
tidakkah kau malu pada tuhanmu?
KAMAL SUJAK
Port Dickson, Negeri Sembilan
#Sebarang esei, cerpen atau sajak boleh dikirimkan ke [email protected]