Kata-kata adalah kunang-kunang.
Ia mengerdip di dalam gelap
memukau keanak-anakanku
mengejarnya ke taman renungan.
Sehingga menjelang siang
saat aku menyedari
langit jingga semakin terang
kunang-kunang hilang dalam bayang
aku hilang ke daerah sunyi
negeri tanpa kata-kata.
Kunang-kunang itu,
selalu ia hilang
dalam bara marah,
pilusengsara
dan dukalaraku.
Ia membakar diri;
dan aku adalah
lelaki paling sepi
yang kehilangan
kunang-kunang
dan diri sendiri
di negeri ini.
KHAIRIL IDHAM ISMAIL
Serdang