Di sini
engkau berlari-lari ―
ketika hari pertama aku
melancarkan perang
dalam lembaran sajakku.
Engkau mengangkat senjata
lalu melaungkan:
Akan kuperangi setiap patah kata
yang menyatakan tentangan
padaku ―
― biarpun engkau tahu
kebenaran tidak pernah
menjadi peluru ―
pada muncung senapangmu.
Sajakku
adalah ratusan raung huruf
yang bercantum
melaung suara
pada bibir yang beku
pada bibirmu yang beku.
Muzaf Ahmad
Skudai