aku terjaga dengan sajak di dada
timbunan bunga melitupi kepala
lopak darah bergenang di kaki
mak, aku teringatkan kau
pagi begini bau cekodok masin
dan teh kosong semerbak di tanah ingatan
bunga ini wanginya tajam terlalu
hanyir darah menusuk hidung
di antara keduanya, kenangan menikam
walau zat pengalaman bertambah
ingatanku belum cukup digaramkan cekodok masinmu
semakin sukar membaca kenyataan
semakin lapar menuliskan dirihal
tapi sajak ini tak mengenyangkan rindu
ambillah bunga dan darah ini
aku cuma nak ke dapur
Abdullah Hussaini