Categories
BUDAYA RENCANA

Di hentian

cuaca hujan selalu di dalam tidurku
mimpi-mimpi digenangi lumpur
suasana kelam
dan aku sedang menunggu tren tiba

seorang pemuda mengumpul bunga-bunga
melata melitupi landasan
kerana tak ada apa pernah tiba
di hentian ini
untuk suatu waktu yang purba

dan tahun-tahun berlalu deras
aku duduk di depan kaca jendela
rambut dan janggut telah melebat
seakan aku begitu tua. renta

dan pabila tidur merasuki sekali lagi
dia pun datang perlahan.
perlahan.
dia membawa pisau di genggaman.
dia mendekati
diam-diam
lalu menusukku di mata kanan

 

Karim Mohd

 

Categories
BUDAYA RENCANA

Hutan kata di tengah kota

1.
suara perempuan melaung
dari balik dinding
suara bulan meraung
dalam gonggong anjing

aku keluar
tiada orang di jalanan
bulan di sebalik awan
kulitku jadi malam
segalanya mencair dan diam.
cair dan diam

tubuh: kulemparkan ke kasur.
kau tahu kau perlu masuk tidur dan
masuk ke dalam tidur.
namun suara telah menjelma kata-kata
yang tak habisnya menjelma kebisingan

baiklah. malam ini aku akan menulis puisi

aku bimbang kalau tidur begini
dan esok pagi terbangun di sebuah kota jauh:
rambut-rambut jadi rumput-rumput
lengan-lenganku lorong kecil pedestrian
dadaku tempat akar-akar rumput menancapkan kakinya.
sebuah hutan kata kecil di tengah kota

2.
biarlah orang-orang berjenaka tentang dunia
aku cuma ingin kembali ke kamar
membaca buku cerita hantu
agar dapat lebih percaya
ada sesuatu yang lebih menakutkan selain
Kehidupan

kukuncikan pintu dari luar. aku tak akan pernah
keluar rumah. lebih mudah melawan musuh
yang ada di depan. berbanding mencari sesiapa
sebagai lawan

kalau malam ini aku menulis puisi lagi
ketahuilah, aku sedang membahagikan nyawaku

3.
hari masih pagi
orang-orang merancang arah jalan
sempadan dan letak tujuan
tapi kau sudah lebih dahulu
berfikir tentang kematian

matari menetas dari sebutir telur di dalam sarang.
di sebuah kota jauh
seseorang menuju abadi.

4.
di kamar sia-sia aku
kaucari. tak ada
aku sedang di jalanan memikirkan
di mana untuk berhenti agar dapat
bermula.

sementara di kasur menekap muka ke bantal
kau ingin percaya
ada sesuatu yang lebih gelap dari matahari.

Karim Mohd

Categories
BUDAYA RENCANA

Sonderisme

tiba
maragelora tiba
mencakar muka
beban resah injakan
ke bahu ke dada
sonder
mata malam
tutupkan
tubuh kita patah
remuk
retak
longlai
langsai
kembali kita ke dalam kata
asalmula dari kata
sastrawala tercipta dari kata
terajang bulan
terpelanting gelita
sonder bayang-bayang
kota impian di tangan
tanggalkan tinggalkan
peta kembara di genggam
koyakkan lepaskan
genggam kembali
tuliskan
ucapkan bahawa (meski menakutinya):
terlalu sibuk untuk cinta
terlalu muda untuk swasida
dunia deritaneka hidup
komediwata
amarika: bukan mekah kita
sonder gaji sonder kerja
sonder ingin sonder asmara
hanya satu kata: sastra
kamar mencekik menghindar nyawa
segala memudar jadi sepia
kota tak ada makna selain
samsara
dalam desakan enggan
berundur kita ke dalam derita
melahap
mungkin

 

Karim Mohd