Sang politikus pascakolonial itu
mulai memasang kelambu
untuk mengurung mimpi-mimpi
di siang hari.
Masihkah terkurung mimpi malam tadi
saat kelambu mula dibuka talinya
mimpi-mimpi mulai menjadi panah beracun
menikam jantungnya.
Sang politikus pascakolonial itu
masih setia memasang semula kelambu siyasi
untuk mamasung mimpi-mimpi
agar bisa menjadi realiti
siang hari menjadi igauan paling ngeri.
Sang politikus pascakolonial itu
tak percaya lagi pada mimpi-mimpi
kelambu hayatnya dibakar
lalu membiarkan nyamuk menghisap darahnya
dan dia bersedia menjadi hantu
di siang hari.
BAHARUDDIN SAIRI
Sungai Nibong Sekinchan